Contoh pidato   ini anggap saja disampaikan oleh kepala sekolah pada pertemuan orang  tua wali murid antara orang tua siswa SD kelas 1 (baru masuk sekolah)   dengan pihak sekolah.
Anda bisa menyesuaikan isi  pidato  ini sesuai dengan situasi tertentu yang mungkin saja Anda menemukan situasi seperti itu.
Contoh pidato   ini bisa Anda perbaiki, di tambah atau di kurangi agar lebih sempurna  dari sebelumnya dan lebih sesuai dengan apa yang Anda butuhkan.
Inilah  contoh pidato  yang bisa Anda dapatkan sekarang.
Assalamu alaikum wr.wb.
Bapak-Ibu Orang Tua Wali murid yang saya hormati
Bapak komite sekolah yang kami hormati
dan Bapak-ibu guru yang saya banggakan
Puji  dan syukur pertama-tama marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT  karena berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul di dalam ruangan  ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Ada satu hal yang mungkin  perlu kita perhatikan dari anak kita dan kiranya ini sangat menentukan  terhadap nilai positif atau negatifnya anak kita yakni sopan santun.
Semua  orang tua pasti senang melihat “perilaku manis” anaknya. Tetapi, sikap  sopan dan santun tidak dibawa sejak lahir. kitalah sebagai Orang tua  yang wajib mengajarkannya sejak dini.
Apa yang akan Anda lakukan  saat si kecil mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas pada orang lain?  Mencubitnya, mendiamkannya, atau memarahinya saat itu juga?
Semua  orang tua tentu berharap anak mereka bersikap sopan dan santun. Namun,  budi pekerti atau tata krama yang baik tidak bisa muncul begitu saja.  Anak perlu mendapat pengajaran bagaimana bersikap sopan dan santun.
Bapak-Ibu Orang Tua Wali murid yang saya banggakan
Pada  mulanya, sikap sopan dan santun yang dilakukan anak hanya sebuah pola  meniru apa yang dilakukan orang tua khususnya saat aak masih kecil. Ini  adalah hal yang wajar karena anak masih berpikir konseptis.
Tetapi  jika anak sudah semakin besar ia akan menyadari bahwa sopan santun  sangat penting. Tidak hanya bagi orang lain tetapi juga bagi dirinya.  Anak yang santun biasanya akan disenangi dan mendapatkan tempat di  lingkungannya.
Memang, tidak mudah menerapkan sopan santun pada  anak. Tetapi jika orang tua berhasil mengajarkan sopan santun pada  anaknya, si kecil akan tumbuh menjadi seseorang yang berperilaku baik di  sepanjang hidupnya. Meskipun, tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan  di luar rumah juga memiliki peran yang sangat besar pada pembentukan  perilaku yang sopan dan santun ini.
Dengan membekali anak  pengetahuan bagaimana bersikap santun, maka pada akhirnya anak akan  kembali pada pendidikan yang telah diberikan orang tuanya.
Secara spesifik, berikut kiat mengajarkan sopan santun pada anak yang dapat segera diterapkan sejak anak lahir.
Berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari
Anak  adalah peniru paling ulung. Bahkan, saat masih belum dapat berbicara  pun, anak sudah bisa menirukan perbuatan yang kita lakukan. Meskipun  dalam “bahasa dan bentuk” yang lain.
Sangatlah tepat ungkapan  “anak-anak mendengar tidak dengan telinga, melainkan dengan matanya” Itu  artinya, orangtua harus menjadi contoh nyata bagaimana bersikap sopan  dan santun. Waspadalah pada setiap tindak tanduk yang Anda lakukan. Si  kecil senantiasa mengintai gerak gerik Anda.
Ajarkan 3 kata penting
“Terima  kasih”, “Tolong”, dan “Maaf” adalah 3 kata penting yang sebaiknya  diajarkan sejak anak lahir. Ucapkanlah kata “Tolong” jika ingin meminta  bantuan anak. Ucapkan “Terima kasih” bila si kecil melakukan sesuatu  untuk Anda, dan jangan segan berkata “Maaf” jika Anda berbuat salah.
Dengan demikian anak akan mengetahui bahwa dirinya dihargai dan ia pun akan terbiasa menghargai orang lain.
Latihan sambil bermain
Mungkin  Anda sudah berusaha mengajarkan sopan santun pada anak. Tapi bisa saja  ketika anak berhadapan dengan orang lain ia melakukan perbuatan yang  kurang santun. Jangan menyerah. Cobalah melatih sikap sopan santun  dengan mengajak anak bermain peran.
Coba minta si kecil menjadi  tamu dan Anda tuan rumahnya. Lakukan juga peran sebaliknya. Berperanlah  sebagai tuan rumah yang sopan dan minta si kecil berperan sebagai tamu  yang sopan. Biasanya, saat berperan anak akan menjadi “aktor” yang baik  sehingga ia akan melakukan skenario yang sudah disepakati. Saat anak  bersikap santun dalam peran yang dimainkannya pujilah perbuatannya.  Tunjukkan bahwa Anda sangat menghargai sikap positif ini.
Harus konsisten
Anak  sering lupa bagaimana bersikap baik, sehingga sangat wajar bila ia  tiba-tiba melakukan tindakan kurang sopan. Jangan langsung memarahinya.  Tapi ingatkan dia bahwa tindakan tersebut tidak sopan. Beri peringatan  dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, “Wah, karena terlalu haus,  jagoan Bunda lupa bilang terima kasih ya…”
Untuk membentuk sikap  yang sopan dan santun orang tua harus konsisten dan jangan bersikap  permisif atau memaklumi dengan alasan apapun. Bila anak melakukan  tindakan yang tidak sopan, ingatkan lagi, lagi dan lagi.
Jangan dijadikan lelucon
Sikap  yang kurang sopan bukan lelucon atau bahan guyonan. Jangan menertawakan  si kecil saat ia melakukan tindakan yang tidak santun. Bila Anda atau  anggota lain melakukannya, anak akan berpikir perbuatannya lucu, wajar  dan benar. Ini akan membuat si kecil semakin sulit memahami makna sopan  santun, apalagi mempraktekannya.
Tunjukkan perhatian Anda
Si  kecil sering melakukan tindakan yang tidak santun hanya untuk menarik  perhatian orangtuanya. Karena itu, sebaiknya sesibuk apapun Anda di meja  makan, bersama tamu atau dengan pekerjaan Anda, berikan perhatian pada  anak. Berikan pujian jika si kecil menunjukkan perilaku yang sopan dan  santun.
Apa yang perlu Anda lakukan jika si kecil mendapatkan perlakuan yang tidak sopan atau melihat tindakan yang tidak santun?
Pertama, sebaiknya Anda segera memberitahukan si kecil bahwa tindakannya itu tidak baik dan ia tidak boleh menirunya.
Kedua,  Berikan teguran yang sopan pada orang yang telah berlaku tidak santun  pada anak Anda. Ini akan menunjukkan bahwa Anda konsisten dan bahwa  siapapun yang melakukan sikap tidak santun tetap tidak baik.
Ketiga,  Akan sangat baik jika anak yang melakukan teguran tersebut. Akan terasa  lebih menyentuh. Kalimat yang keluar dari mulut si kecil mungkin adalah  “Tante…kata Mama kalau lewat harus bilang permisi.”
Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat buat kita semua. Mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan.
Wassalamu 'alaikum wr.wb.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar