Kamis, 21 Mei 2009
Ukuran Nilai Kewiraswastaan
Kewiraswastaan lebih melihat bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan bahkan mungkin tidak ada sama sekali.
Seberapa kecil pun ukuran suatu usaha, jika dimulai dengan niat baik, cara-cara yang bersih, keberanian dan kemandirian, sejak dari nol dan kemudian bisa berjalan dengan baik, maka nilai kewiraswastaannya jelas lebih berharga, daripada sebuah perusahaan besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas, penuh kolusi serta sarat dengan keculasan.
Dalam kewiraswastaan, kekayaan menjadi relatif sifatnya. Ia hanya merupakan produk bawaan (by-product) dari sebuah usaha yang berorientasi kearah prestasi. Prestasi kerja manusia yang ingin mengaktualisasikan diri dalam suatu kehidupan mandiri. Ada pengusaha yang sudah amat sukses dan kaya, tapi tidak pernah menampilkan diri sebagai orang yang hidup bermewah-mewah, dan ada juga orang yang sebenarnya belum bisa dikatakan kaya, namun berpenampilan begitu glamor dengan pakaian dan perhiasan yang amat mencolok. Maka soal kekayaan pada akhirnya terpulang kepada masing-masing individu.
Keadaan kaya-miskin, sukses-gagal, naik dan jatuh merupakan keadaan yang bisa terjadi kapan saja dalam kehidupan seorang pengusaha, tidak peduli betapapun piawainya dia. Kewiraswastaan hanya menggariskan bahwa seorang wiraswastawan yang baik adalah sosok pengusaha yang tidak sombong pada saat jaya, dan tidak berputus asa pada saat jatuh. (rusmanhakim.blogspot.com)
---------------------------------------------------------------------
Penting!!!
Ingin punya Blog GRATIS Jadi Mesin Uang Buat Penghasilan Sampingan Anda!!!! Anda Akan Segera Di Pandu Gratis. Silahkan Kunjungi :
BUO / banjir-uang-otomatis.blogspot.com akan memandu anda secara GRATIS untuk mendulang uang di internet dari blog sederhana anda. Dijamin anda segera akan mendapat uang online atau uang sampingan yang mengalir dua puluh empat jam, tujuh hari, nonstop. DAHSYATNYA adalah panduan ini diperoleh gratis, benar-benar modal dengkul.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar