Senin, 24 Mei 2010

Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein

Ada berita apa saja yang mungkin sekarang ingin Anda lihat? Sebelum mulai membaca, silahkan lihat sekarang berita menarik berikut:



  1. Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein
  2. Inilah Keturunan Tionghoa Yang Jadi Perwira Polisi
  3. Inilah Masa Sulit Sisi Kehidupan Ainun Habibie
  4. Inilah 11 Fakta Ainun Habibie Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
  5. Alasan Ainun Habibi Dimakamkan Dimakam Pahlawan
Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein. Mundur dari jabatan Menteri Keuangan bukan berarti tanpa aktivitas. Sambil menunggu menduduki jabatan barunya sebagai Managing Director World Bank ia memiliki kesibukan baru yakni menghadiri puluhan acara perpisahan yang digelar para koleganya.

Ada yang sedikit berbeda dengan Sri Mulyani saat menjabat sebagai Menteri Keuangan dan setelah lepas dari jabatan itu. Meski agendanya padat, namun wanita kelahiran Tanjung Karang, 26 Agustus 1962, terlihat lepas. Saat serahterima jabatan Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Agus Martowardoyo pada Sri beberapa kali mengucurkan air mata. "Karena bukan menteri keuangan saya sekarang boleh menangis. Kepada Pak Agus jangan menangis nanti rupiah terguncang," katanya.

Sebelum berangkat ke Washington pada Rabu (26/5) nanti, Senin (24/5), Sri sempat bertandang ke kantor Majalah Tempo di Jalan Proklamasi. Dalam kesempatan itu Tempointeraktif bekerjasama dengan Yahoo! Indonesia mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Sri. Beberapa pertanyaan diambil dari Yahoo! Answers.


Anda bilang bisa tertawa lepas setelah 6 tahun berada di Kementerian Keuangan dan sangat cerah ketika menyanyikan lagu Send Me The Pillow. Apakah tawaran Bank Dunia itu merupkan The Pillow yang diimpi-impikan selama ini?

(Tertawa). Saya rasa lagu Send Me The Pillow itu lagu yang merupakan lagu yang disampaikan Mas Franky Sahilatua dan menggambarkan tentang simbol bahwa seseorang, termasuk saya, manusia biasa di dalam ranah publik mungkin kita harus memerankan suatu tanggungjawab yang tegar dan kuat. Kita sebagai manusia biasa membutuhkan suatu tempat untuk bisa melepaskan emosi maupun beban itu tanpa merasa bahwa ini merupakan suatu kecengengan atau suatu kelemahan.

Jadi sebenarnya tidak ada hubungannya juga (lagu) karena di Bank Dunia bukan Pillow karena dia merupakan suatu ranah publik lain yang sifatnya internasional yang bahkan tidak akan membiarkan dan membolehkan saya untuk menjadi orang yang cengeng.

Jadi saya rasa ini adalah tantangan dan tanggungjawab baru yang harus saya laksanakan sebaik-baiknya.

Waktu membawakan lagu itu suara Anda merdu sekali. Cengkoknya bagus. Sering latihan menyanyi?

(Tertawa). Dari kecil kami dulu biasa nyanyi. Keluarga kami ini memang keluarga yang suka seni. Ada yang suka nyanyi, ada yang suka menari, melukis.

Melihat perjalanan karir Anda, sepertinya Anda ini memiliki kemampuan yang luar biasa. Berapa sih IQ Anda?
Begini. Kebetulan waktu pindahan (dari rumah dinas) saya buka-buka file lama. Saat ini saya menemukan dokumen tes IQ saya waktu SMA. Biasanya setelah lulus SMA mau masuk universitas kan kita ikut tes IQ untuk melihat bakat dan kecerdasan. Saya lihat skor IQ saya waktu itu 157. (Ini tergolong tinggi. Pelukis Rembrandt van Rijn dari Belanda IQ-nya 155, pendiri Microsoft Bill Gates 160, fisikawan Albert Einstein 160).

Tahun berapa itu?
Itu dokumen tahun 1981, waktu saya mau masuk universitas. Ya itu, saya enggak merasa pinter tuh, biasa aja rasanya. Bahkan rapor saya rasanya angkanya tidak terlalu hebat-hebat amat. Jadi mungkin kebetulan saja. (www.tempointeraktif.com)

Berita terkait :



  1. Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein
  2. Inilah Keturunan Tionghoa Yang Jadi Perwira Polisi
  3. Inilah Masa Sulit Sisi Kehidupan Ainun Habibie
  4. Inilah 11 Fakta Ainun Habibie Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
  5. Alasan Ainun Habibi Dimakamkan Dimakam Pahlawan

Inilah Keturunan Tionghoa Yang Jadi Perwira Polisi

Ada berita apa saja yang mungkin sekarang ingin Anda lihat? Sebelum mulai membaca, silahkan lihat sekarang berita menarik berikut:



  1. Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein
  2. Inilah Keturunan Tionghoa Yang Jadi Perwira Polisi
  3. Inilah Masa Sulit Sisi Kehidupan Ainun Habibie
  4. Inilah 11 Fakta Ainun Habibie Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
  5. Alasan Ainun Habibi Dimakamkan Dimakam Pahlawan
Inilah Keturunan Tionghoa yang jadi Perwira Polisi. Happy Saputra merupakan segelintir warga Indonesia keturunan Tionghoa yang menjadi perwira polisi. Sebuah pilihan yang dibentuk oleh sikap keluarganya yang tidak disibukkan oleh sebutan sebagai kelompok minoritas.

Tiga tahun lalu, kehadiran sosok Happy sebagai salah-seorang dari 300 taruna Akademi Kepolisian di Semarang angkatan 2007, sempat menyedot perhatian. Dia saat itu merupakan satu-satunya yang berlatar dari etnis Tionghoa.

Sebuah laporan media lokal saat itu menyebut kehadiran Happy itu sebagai "peristiwa langka", atau "sebuah keanehan seorang etnis Tionghoa bekerja di sektor pejabat publik". Laporan-laporan itu menyebut Law Kwan Kwang -nama lain Happy Saputra- sebagai orang Tionghoa Indonesia pertama yang masuk akademi elit kepolisian tersebut.

Padahal menurut Happy, keputusannya masuk akadami kepolisian itu tidak direncanakan jauh-jauh hari. Saat itu dia hampir menyelesaikan masa kuliah strata 1 di Universitas Bina Nusantara.

Seorang sahabatnya yang mendorong agar dia menjadi polisi. Alasannya karena "cara dia bergaul yang berbeda dengan kebanyakan etnis Tionghoa lainnya." Lainnya adalah kemampuannya dalam berbahasa Inggris dan Mandarin.

"Sahabat saya itu mengatakan 'polisi sekarang membutuhkan figur yang berbeda'. Kini menurutnya, polisi butuh pencitraan yang beda. Nggak lagi seperti dulu, berkumis atau berkacamata hitam," ungkapnya.

Walaupun merasa rendah diri, Happy akhirnya mendaftarkan diri. Sempat khawatir karena latar belakang etnisnya, Happy kemudian mampu menepis semua itu.

Dia bersama 300 orang lainnya diterima masuk akademi kepolisian yang dikenal elit itu, dari 12.000 pelamar. Dia juga patut berbangga karena perekrutan akademi kepolisian tahun 2007 itu "dianggap paling bersih dibandingkan proses rekrutmen tahun-tahun sebelumnya".

"Rekrutmen tahun 2007, segala elemen masyarakat mulai wartawan sampai LSM, boleh melihat sampai ke dalam. Mereka bisa melihat penilaian rekrutmen Akpol. Dan saya tidak terdeteksi sedikitpun bahwa 'ini orang titipan' atau 'Happy bayar ke sini untuk masuk Akpol'. Semua tidak terbukti," kenangnya.

Bahkan menurutnya, wartawan sempat mendatangi rumahnya, saat itu. Mereka mengecek kekayaan ibunya, serta meneliti siapa saja yang dikenal ayahnya.

"Ternyata tidak terbukti semua. Inilah yang membuat saya cukup berbangga hati, karena orang tua saya cuma mengeluarkan uang Rp 38.000 untuk membeli meterai tiga lembar, serta uang makan," paparnya.

Tahun lalu, Happy lulus dari akademi itu dengan nilai cemerlang bersama 20 taruna lainnya. Dia bahkan sempat mewakili Akpol untuk pertukaran pelajar ke Korea Selatan dan Jepang.

"Mama selalu bilang `kamu beda, tetapi bukan berarti berbeda'. Dalam arti tak boleh membeda-bedakan diri, walaupun kamu keturunan Tionghoa, tetapi kamu tetap harus berbaur," jelas Happy saat ditemui BBC di asrama Polda Jawa Timur di Surabaya.

Lelaki kelahiran 4 Juli 1984 ini sekarang bertugas di Polres Ponorogo, Jawa Timur, dengan pangkat Inspektur tingkat dua atau Ipda. Happy lulus cemerlang dari akademi kepolisian sebagai 20 orang lulusan terbaik. Dia sempat pula dipilih mengikuti pertukaran taruna kepolisian ke Korea Selatan dan Jepang. (*)


Happy Saputra yang punya nama lain Law Kwan Kwang, mengaku apa yang dilakoninya sekarang tidak datang dengan tiba-tiba. Nasihat sang ibu agar dia berbaur dengan warga mayoritas etnis Betawi di lingkungan tempat tinggalnya di kawasan Kalisari, Jakarta Timur, membuatnya tidak pilih-pilih teman.

"Saya pun berteman dengan tukang ojek (di lingkungan tempat tinggalnya), karena saya suka motor. Sehingga ketika saya dewasa, mereka tahu saya. Mereka bahkan menyebut saya 'Oh itu Si Acong anaknya Soi Song'. Mereka menyebut hal seperti itu bukan untuk menjelekkan, tapi cuma label, karena banyak panggilan saya, seperti Acong, Ahong, Encek, Cokin. Tapi saya senang," jelas Happy seraya tertawa lebar.

Happy Saputra merupakan segelintir warga Indonesia keturunan Tionghoa yang menjadi perwira polisi, sebuah pilihan yang dibentuk oleh sikap keluarganya yang tidak disibukkan oleh sebutan sebagai kelompok minoritas.

Tiga tahun lalu, kehadiran sosok Happy sebagai salah-seorang dari 300 taruna Akademi Kepolisian di Semarang angkatan 2007, sempat menyedot perhatian. Dia saat itu merupakan satu-satunya yang berlatar dari etnis Tionghoa.

"Kalau penghinaan, berarti saya akan disakiti. Tapi mereka care (perhatian) dengan saya," tandas Happy, anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan Syahrial Efay dan Songgowati Tjoeng ini.

Sikap seperti ini kemudian mengantarnya masuk sekolah menengah atas negeri, yang lebih dari 85% siswanya beragama Islam dan bukan etnis Tionghoa. Di SMA Negeri 98 ini, Happy kemudian bersahabat dengan teman-teman Muslim. Salah-seorang sahabatnya itulah yang kemudian mendorongnya masuk akademi kepolisian, setelah dia meraih titel sarjana dari Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara.

Pergaulannya yang melampaui latar etnis, juga membuat Happy dan keluarganya tidak begitu khawatir ketika kerusuhan berbau etnis meledak tahun 1998 di sebagian wilayah Jakarta. Di saat kepanikan timbul melanda kelompok etnisnya, ibunya, Songgowati Tjoeng kembali menjadi sandaran Happy yang saat itu beranjak remaja. Juga teman-temannya secara tulus memberi perlindungan terhadap dirinya.

"Karena sejak kecil bermain dengan mereka, sehingga mereka tahu bahwa keluarga saya tidak seperti di media massa yang menutup diri. Dan terbukti, saat kerusuhan itu, kawasan tempat saya tinggal aman-aman saja," jelasnya.

Kendati demikian, Happy sebagai warga etnis Tionghoa mengaku pernah mengalami perlakuan diskriminatif. Dia memberi contoh sikap seorang pedagang di sebuah pasar di Jakarta Selatan yang menaikkan harga barang setelah melihat wajahnya. Juga pengalamannya, diperlakukan diskriminatif oleh seorang juru parkir.

"Kalau parkir, biasanya mereka memaksa untuk meminta lebih. Hal-hal seperti itu membuat saya sedih," katanya.

Namun Happy buru-buru menambahkan. "Tapi kembali lagi, karena konsep saya kuat, ya sudahlah saya anggap ini sebagai cerita 'lain' di Jakarta 'lain' yang harus saya pahami. Saya tak boleh menyamakan (kasus ini) dengan di Kali Besar. Suatu saat nanti saya bisa atasi semua ini," tegasnya.

Dia menambahkan langkah seperti ini juga dia terapkan di lingkungannya. Sebagai minoritas, Happy mengaku tidak mau memakai kacamata kuda dalam melihat sesuatu.

"Dalam arti hanya melihat satu sisi, seolah-seolah semua orang Indonesia sepert itu. Padahal tidak! Nah, kita harus memberitahu mereka bahwa Indonesia tidak seperti itu." (*) (TRIBUNNEWS.COM)

Ada berita apa lagi yang mungkin sekarang ingin Anda lihat? Silahkan lihat sekarang berita menarik berikut:


  1. Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein
  2. Inilah Keturunan Tionghoa Yang Jadi Perwira Polisi
  3. Inilah Masa Sulit Sisi Kehidupan Ainun Habibie
  4. Inilah 11 Fakta Ainun Habibie Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
  5. Alasan Ainun Habibi Dimakamkan Dimakam Pahlawan

Inilah Masa Sulit Sisi Kehidupan Ainun Habibie

Ada berita apa saja yang mungkin sekarang ingin Anda lihat? Sebelum mulai membaca, silahkan lihat sekarang berita menarik berikut:



  1. Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein
  2. Inilah Keturunan Tionghoa Yang Jadi Perwira Polisi
  3. Inilah Masa Sulit Sisi Kehidupan Ainun Habibie
  4. Inilah 11 Fakta Ainun Habibie Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
  5. Alasan Ainun Habibi Dimakamkan Dimakam Pahlawan

Ketika melihat buku tersebut di sebuah toko buku kecil di kota saya yang tergolong kecil pula, saya langsung menghadap ibu dan memohon agar dibelikan buku tersebut, bapak saya tak ada di rumah karena sedang bekerja di seberang pulau Sumatera di sebuah kota penghasil batu bara. Merengeklah saya ke ibu dan segeralah ibu membelikannya. Mengapa saya ngotot ingin membelinya? Tentulah generasi 90-an sudah mafhum bahwa pada waktu itu Habibie adalah seorang tokoh hebat di bidang pesawat terbang yang tak ada duanya. Tak sedikit kawan kawan di waktu kecil ketika ditanya mereka ingin jadi apa, dengan serta merta mereka menjawab, “Ingin seperti Habibie”. Maka tak salah jika A. Fuadi dalam novel Negeri 5 Menara menyangka bahwa Habibie adalah sebuah profesi.

Bu Ainun dalam buku yang saya baca tadi mengenang awal awal perkenalannya dengan BJ Habibie yang akrab dipanggil Rudy, “Kami kenal sejak kecil. Dia teman main kelereng kakak saya. Rumah kami berdekatan di Bandung. Di SLTA malah satu sekolah, hanya Rudy satu kelas lebih tinggi. Dia selalu jadi siswa paling kecil dan paling muda di kelas, begitu juga saya. Guru guru dan teman acapkali berkelakar menjodoh jodohkan kami. Yah, gadis mana yang suka diperolok demikian?”.

Namun takdir berkata lain, olok olok itu menjadi kenyataan di kemudian hari, dan terbukti mereka pun menikah. Pasca menikah, Bu Ainun dan Pak Habibie segera bergegas menuju Jerman guna melanjutkan pendidikan doktornya di Aachen setelah sebelumnya menggondol gelar insinyur dengan nilai cum laude rata rata 9.5. Tanggal 27 Juli 1965 Habibie meraih Doktor Ingenieur dengan disertasi bertajuk Bietrag zur Temperaturbeanspruchung der Orthotropen. Nilai rata rata yang dicapai oleh Habibie tentu saja summa cum laude rata rata 10.

Di awal awal kepindahan ke Jerman adalah masa masa sulit bagi pasangan muda ini. Habibie mesti membagi waktu antara kuliah dan bekerja. Gaji dari bekerjanya hanya 600 DM atau sekitar Rp. 180.000,- sebulan, itu pun mesti dipotong oleh sewa pavilyun yang tergolong mahal sebesar 300 DM. Dengan sisa 300 DM itulah mereka mesti mencukup cukupkan diri melakukan survive di negeri orang. Bu Ainun juga bekerja di salah satu rumah sakit anak dan tak jarang mesti “Saya menjahit sendiri baju kantor dan baju sehari hari”.

Dengan berterus terang-saya mengutipnya dari buku B.J Habibie: Mutiara dari Timur, Habibie menyebut istrinya ini sebagai “Isteri, pendamping, partner, kawan karib, penasihat, dan pemberi ilham”. Kata mutiara yang pernah diucapkan oleh Bu Ainun adalah “Kalau isteri banyak ngomel, rewel, dan cerewet, suami jadi tidak luwes bergaul. Akhirnya tidak bisa maju dalam pekerjaan. Sedapat mungkin suami harus bebas dari keruwetan rumah tangga agar bisa leluasa berpikir tentang pekerjaan”.(regional.kompasiana.com)



Ada berita apa lagi yang mungkin sekarang ingin Anda lihat? Silahkan lihat sekarang berita menarik berikut:


  1. Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein
  2. Inilah Keturunan Tionghoa Yang Jadi Perwira Polisi
  3. Inilah Masa Sulit Sisi Kehidupan Ainun Habibie
  4. Inilah 11 Fakta Ainun Habibie Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
  5. Alasan Ainun Habibi Dimakamkan Dimakam Pahlawan

Inilah 11 Fakta Tetang Ainun Habibi Yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Ada berita apa saja yang mungkin sekarang ingin Anda lihat? Sebelum mulai membaca, silahkan lihat sekarang berita menarik berikut:



  1. Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein
  2. Inilah Keturunan Tionghoa Yang Jadi Perwira Polisi
  3. Inilah Masa Sulit Sisi Kehidupan Ainun Habibie
  4. Inilah 11 Fakta Ainun Habibie Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
  5. Alasan Ainun Habibi Dimakamkan Dimakam Pahlawan
Inilah fakta tentang Ibu Ainun Habibie yang mungkin belum Anda ketahui . Fakta-fakta ini menguak beberapa sudut kehidupan Ainun Habibie yang mungkin akan mengobati rasa penasaran Anda. Dan Anda menjadi lebih kenal siapa sebenarnya Ainun Habibie.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXI6HORNdTOW77pBtS2cMZyI2bKCLbMGFiRqszypRnctTVBL80lN9u-5-RM5YXwmasOUGiyA_jPIu177159LXOTySBJrkehmwM1qUNlvA2-1rNGcUOnXcCW0P_GYQNpd0m72xU9SbKVNU/s1600/20Ainun-Habibie.jpg
1. Hidupnya sederhana meskipun untuk hidup mewah sangat bisa bagi beliau

Meski pernah menyandang status Ibu Negara saat suaminya, Prof Dr Ing Ir Bacharuddin Jusuf Habibie, menjabat Presiden ke-3 RI, dr Hasri Ainun Habibie tetap tampil low profile. Hasri menjadi Ibu Negara dari tahun 1998 hingga 1999.

2. Anak Ke-4 Dari 8 Bersaudara
Hasri Ainun Habibie lahir di Semarang, 11 Agustus 1937. Dia merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara keluarga H Mohammad Besari yang beralamat di Jalan Ranggamalela 21 Bandung.

3. Hasri Ainun Berati mata yang indah

Setiap nama mengandung arti tersendiri. Bagi hasri Nama Hasri Ainun kurang lebih berarti mata yang indah.

4. Hasri Ainun kuliah di Fakultas Kedokteran di Jakarta

5. Pernah bekerja di Rumah Sakit Cipto mangunkusumo

Ainun Habibie pernah bekerja di Rumah Sakit Cipto mangunkusumo, Jakarta. Tinggalnya saat itu di Asrama Belakang RSCM di Jalan Kimia.

Ainun Habibie menikah dengan BJ Habibie pada tanggal 12 Mei 1962, berbulan madu di Kaliurang Yogyakarta, Bali dan dilanjutkan di Ujung Pandang. Dari pernikahannya itu, Ainun Habibiedikaruniai dua orang anak, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

6. Mengidap Peyakit penyakit bronchitis akut dan lemah jantung hingga wafatnya
Pada tanggal 24 Maret 2010, Ainun Habibie masuk ke rumah sakit Ludwig-Maximilians-Universitat, Klinikum Gro`hadern, Munchen, Jerman dan telah menjalani sembilan kali operasi. Empat dari sembilan operasi tersebut merupakan operasi utama sedangkan sisanya merupakan eksplorasi.(kompas.com)

Ainun Habibie mengidap penyakit bronchitis akut dan lemah jantung hingga wafatnya.(tempointeraktif.com). Ainun juga mengidap kanker usus besar. (news.id.msn.com)

7. Aktif Dalam Kegiatan Sosial Saat Jadi Pejabat Atau pun sesudahnya
"Saya merasakan itu, bagaimana perjuanngan (almarhumah). Saya melihat almarhumah yang luar biasa dan itu tidak hanya saat menjabat, tetapi sesudah menjabat. Ainun juga aktif dalam kegiatan sosial," ujar Hamzah, Selasa (25/5/2010). (news.id.msn.com)

8. Mendukung Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar menyatakan kekagumannya terhadap almarhumah Hasri Ainun Habibie, terutama soal konsentrasinya pada perjuangan perempuan.

"Dia teman Ibu saya. Perjuangan dia harus diteruskan. Beliau sempat menyampaikan khususnya untuk pemberdayaan perempuan harus ditingkatkan. Terutama kesetaraan gender, beliau berharap ini senantiasa terjaga," ujarnya saat melayat almarhumah Ainun Habibie di rumah duka, Selasa (25/5/2010). (news.id.msn.com)

9. Beliau Istri Yang Romatis

Lontaran bernada kagum dan pujian terus berdatangan dari sejumlah tokoh yang pernah dekat dengan almarhumah Hasri Ainun Habibie. Salah satunya dari mantan Panglima ABRI era Presiden Habibie, Wiranto.

"Beliau seorang pendamping yang baik. Dalam arti memberi support sepenuhnya kepada Pak Habibie dengan cara yang sangat arif. Sehingga posisi beliau sebagai pedamping saat itu, sebagai Ibu Negara, sungguh kita hormati," katanya di rumah duka, Jalan Patra Kuningan, Jakarta, Selasa (25/5/2010).

"Beliau bisa memberikan kesejukan dalam nuansa yang penuh kekeluargaan. Kehadiran beliau bisa memberikan kedamaian dalam keluarga," puji Ketua Umum Partai Hanura ini.

Wiranto mengaku, banyak kenangan bersama Ainun saat mendampingi Habibie sebagai Presiden pada era reformasi yang cukup sulit saat itu. (news.id.msn.com)

10. Istri Yang Sangat Memperhatian Keluarga

Mantan Wakil Presiden RI periode 2004-2009 Jusuf Kalla memiliki kesan yang mendalam terhadap sosok almarhumah Hasri Ainun Habibie yang sangat memperhatikan keluarga.

"Beliau adalah ibu yang menjadi dambaan yang sangat lemah lembut, perhatian terhadap keluarga," katanya yang ditemui di rumah duka, Jakarta, Selasa, setelah memberikan ucapan belasungkawa terhadap BJ Habibie dan keluarga.

Jusuf Kalla yang didampingi ny Mufidah Kalla, mengatakan ibu Ainun dikenal sebagai pribadi yang mengagumkan, mampu mendidik anak-anaknya dengan baik dan mampu menjadi contoh bagi keluarga.

Menurut dia, keluarga BJ Habibie adalah keluarga yang harmonis. JK melihat BJ Habibie sebagai seseorang yang sangat mencintai istrinya.(id.news.yahoo.com)

11. Menjahit sendiri baju kantor dan baju sehari hari

Pasca menikah, Bu Ainun dan Pak Habibie segera bergegas menuju Jerman guna melanjutkan pendidikan doktornya di Aachen setelah sebelumnya menggondol gelar insinyur dengan nilai cum laude rata rata 9.5. Tanggal 27 Juli 1965 Habibie meraih Doktor Ingenieur dengan disertasi bertajuk Bietrag zur Temperaturbeanspruchung der Orthotropen. Nilai rata rata yang dicapai oleh Habibie tentu saja summa cum laude rata rata 10. Di awal awal kepindahan ke Jerman adalah masa masa sulit bagi pasangan muda ini. Habibie mesti membagi waktu antara kuliah dan bekerja. Gaji dari bekerjanya hanya 600 DM atau sekitar Rp. 180.000,- sebulan, itu pun mesti dipotong oleh sewa pavilyun yang tergolong mahal sebesar 300 DM. Dengan sisa 300 DM itulah mereka mesti mencukup cukupkan diri melakukan survive di negeri orang. Bu Ainun juga bekerja di salah satu rumah sakit anak dan tak jarang mesti “Saya menjahit sendiri baju kantor dan baju sehari hari”.(regional.kompasiana.com)



Ada berita apa lagi yang mungkin sekarang ingin Anda lihat? Silahkan lihat sekarang berita menarik berikut:



  1. Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein
  2. Inilah Keturunan Tionghoa Yang Jadi Perwira Polisi
  3. Inilah Masa Sulit Sisi Kehidupan Ainun Habibie
  4. Inilah 11 Fakta Ainun Habibie Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
  5. Alasan Ainun Habibi Dimakamkan Dimakam Pahlawan

Alasan Ainun Habibi Dimakamkan Di Makam Pahlawan

Ada berita apa saja yang mungkin sekarang ingin Anda lihat? Sebelum mulai membaca, silahkan lihat sekarang berita menarik berikut:



  1. Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein
  2. Inilah Keturunan Tionghoa Yang Jadi Perwira Polisi
  3. Inilah Masa Sulit Sisi Kehidupan Ainun Habibie
  4. Inilah 11 Fakta Ainun Habibie Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
  5. Alasan Ainun Habibi Dimakamkan Dimakam Pahlawan

Mengapa Ainun Habibie dimakamkan di taman makan pahlawan? Pertanyaan ini mungkin menggoda Anda untuk ditemukan jawabannya.

Kabar duka kembali lagi menyelimuti wajah indonesia setelah kepulangan tokoh-tokoh publik seperti, pak harto, Gusdur kini giliran Istri mantan Preiden BJ. Habibie.

Istri Mantan Presiden BJ Habibie, Hasri Ainun Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Hal ini dilakukan untuk menghormati jasa almarhumah sebagai ibu negara.

Menurut Direktur Habibie Center, Ahmad Watik Pratiknya, Ainun Habibie pernah menerima dua bintang jasa. Pertama, bintang republik Indonesia kelas dua karena pernah menjabat sebagai ibu negara dan bintang mahaputra adi pradana.

"Atas alasan itulah, ibu dimakamkan di Kalibata," ucapnya pada wartawan di rumah duka, Jl Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Minggu (23/5/2010) dini hari.

Rencananya, pemakamakan akan digelar pada hari Rabu tanggal 26 Mei 2010. Keluarga akan menjemput jenazah dengan pesawat kepresidenan dan akan berangkat hari ini.(detiknews.com)

Ada berita apa lagi yang mungkin sekarang ingin Anda lihat? Silahkan lihat sekarang berita menarik berikut:


  1. Inilah Menteri Wanita Asal Indonesia Yang IQ-nya Hampir Menandingi Einstein
  2. Inilah Keturunan Tionghoa Yang Jadi Perwira Polisi
  3. Inilah Masa Sulit Sisi Kehidupan Ainun Habibie
  4. Inilah 11 Fakta Ainun Habibie Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
  5. Alasan Ainun Habibi Dimakamkan Dimakam Pahlawan